Sunday, December 30, 2012

Homesick DN

Aaah gak tau kenapa aku tiba-tiba mellow begini, kangen jaman sekolah dulu, kangen DN, kangen teman-teman, kangen segala keterbatasan disana, kangen guru-guru pengajar, kangen semuanya.
Tiba-tiba aja aku kepikiran buat ngebandingin perasaanku waktu masih jadi anak DN, sama perasaanku setelah menyandingkan gelar alumni. Beberapa pandangan teman-temanku yang kebanyakan negatif tentang DN dan membandingkannya dengan pesantren lain. Padahal tanpa mereka menuturkan semuanyapun aku udah tau luar dalamnya bagaimana, dan tentu saja para alumni lebih tau apapun daripada yang mereka tahu.
"Al, uang SPP lo di DN berapa?"
"Hmm, kemaren sih sekitar 800/bln"
"Mahal banget! Pondok gue tuh ya...... bla..bla...bla."
"What the...., yang nyekolahin gue disana bukan bokap lo kan? Semua administrasi disana bukan bokap lo yang nanggung kan? Yang nyuruh gue sekolah disana bukan elo kan? Gue gak nyangka kalo lo juga punya hak buat berpartisipasi dalam ngebandingin dengan segala keterbatasan pengetahuan lo."
 
Sekolah di DN emang mahal. Of course, i knew it well! Jauh sebelum aku masuk juga menyadarinya, kalau nominal segitu untuk masuk sekolah termasuk mahal. Dari segi kurikulum dan hasil pembelajaran? Kalau dibandingin sama G****r yang pondok modern pasti kita kalah. Kegiatan? Lagi-lagi kalau dibandingin sama G****r juga kalah. Ilmu kepesantrenan? Ya pasti pondok salafi lah pemenangnya. Lalu kenapa aku bertahan dengan serba 'kekalahan' selama enam tahun disana?
Seseorang bertahan pasti memiliki alasan yang kuat. Alasanku sendiri; karena orang tua, karena teman, karena diri sendiri. Orang tua juga sebenarnya hanya menghimbau agar aku mengikuti permintaannya untuk tetap disana, teman-teman sebagai sarana pendukung, dan semua keputusan kembali padaku, aku yang berhak memilih.
Dan pastinya senang ketika keputusan yang dipilih itu memuaskan pada akhirnya. Segudang pengalaman yang bertabur citarasa pun kurasakan disana. Aku memang nggak begitu ngerasain bagaimana begitu pahitnya jadi santri layaknya santri-santri di pondok lain yang posisinya di pelosok kota sampai ke desa. Tapi aku berhak bangga, karena semua pengalaman pahitnya santri nggak harus sama dengan 'mereka'.
Masa-masa labil SMP kulalui semua dengan waktu yang pas. Saat-saat puber, saat-saat penasaran untuk nakal dan merasakan berbagai hukuman, saat-saat jahil, saat-saat alay, sampai saat-saat mencoba mencari jalan keluar dengan pikiran dewasa.
Unforgettable moment, Masa SMP-ku yang harus berdiri serentak satu angkatan di depan pembina upacara saat upacara bendera setiap sabtu pagi, karena salah satu dari kami ada yang dicurigai bercanda kelewatan ketika upacara berlangsung. Tapi anehnya, saat panas terik yang nggak bersahabat sama sekali itu nggak menghalangi kami untuk tetap ketawa karena kebodohan kami. Aku juga ketawa, merasa angkatanku bandel banget, padahal angkatan lain nggak begitu absurd begini. Ho ho ho
Ada lagi, kami harus manjat pager dapur yang tingginya bisa 3x lipat dari ukuran badan dengan berkostum gamis! Itu semua karena kami semua nggak sabar mau makan siang setelah EHB, begitu melihat pintu pagar terbuka kami langsung masuk dan meraung minta makanan. Petugas bukannya mengasih kami makan, malah mengunci dari luar. Terpaksa deh manjat, Wonderwoman bergamispun beraksi....
Masa-masa SMP, dengan posisi sekolah yang di selatan Jakarta pasti nggak begitu ketinggalan aksi gaul dari luar sana. Di saat itu, half of us kebanyakan melewati masa alay. Yang nulis pake 4n9k4 (angka), bEsAr kEcIL BesAr KecIl (besar kecil besar kecil), sama nulis CeLLallUh ChaIIanx BeUdh (Selalu sayang banget). Alhamdulillah, perkembangan alay kami kebanyakan berkurang semenjak masuk SMA karena memilih netral, di saat-saat santri sekolah lain baru meng-alay ketika akhir SMA sampai ke PT. Fyuuuuh~
teman-teman bonamancungku :')
Masa-masa SMA lebih absurd. Ketemu geng yang namanya 'bonamancung' yang isinya nggak lain dari anak kamar sendiri, karena mayoritas suka sama lagu bonamana yang baru-baru banget keluar dari Bband SuJu. Bikin video kecil-kecilan, dari video teman ngigau saat tidur sampai bikin dubbing project untuk pensi terakhir kelas 3 SMA. Sekamar dengan anggota OSIS Pers dan Jurnalistik yang membuatku betah diskusi dengan mereka. Kebanyakan tentang ngebandingin film dan saling merekomendasi film bagus. Satu harapan kami disitu yang ingin sekali Allah kabulkan suatu hari; pertemukan kami lagi nanti dalam satu kru perfilman dengan berbagai divisi. AMIN!
Anggota Bonamancung berubah jadi geng kere ketika makanan di dapur itu TBT, makanan yang nggak begitu kita sukai. Kita nggak punya pilihan buat makan apapun karena uang menipis. Satu-satu hal untuk menutupinya adalah, buka majalah resep makanan dan bergaya ala Upin Ipin saat melihat ayam goreng. "ei-wi-ay-em".
At least, sebenarnya banyak hal yang mau aku utarain, terutama pengalaman-pengalamanku jadi anak DN yang nggak seburuk para santri lain bicarain. Tapi semakin aku pengen utarain semuanya, semakin melankolis jiwaku terarah. Pengen balik ke semua waktu itu meskipun saat-saat itu aku ngerasa tersiksa kalau ketemu guru pengasuhan yang cara ngomongnya pengen aku jadiin samsak hidup-hidup. Mungkin next time aku mau ceritain secara rinci...

Saturday, December 29, 2012

After A Long Time Has Passed

Singer: Baek Ji Young
OST ROOFTOP PRINCE

마주보며 나누던 얘기들 우리둘만 알았던 얘기들
The story that we can share, the story that only  two of us knew
지울수없나봐 버릴순없나봐 잊지못하나봐
I cannot erase it, i cannot abandon it, i cannot forget it
오랜만에 둘러본 거리들
Looking around the street after a long time
이길을 지날때면 좋아했던 기억이 
When i pass by the street, the fond memories 
자꾸 떠올라서 발길을 멈춘다
I keep recalled and i stop my footsteps

한참 지나서 나 지금여기 왔어
After a long time, i come here now
그때가 그리워서 모른체 살아도 생각나더라
I miss that time, i recall even when i want to live trying to indifferent 
그런 너라서 자꾸눈에 밟혀서
Because such a you always stand in my eyes 
함께 보낸 시간들 추억들도 별처럼 쏟아지는데 넌 어떠니
The memories that we spent together rain down like stars, how are you
행복해만 보이는 사람들
People looks happy
나만 혼자 외로이 남은 것만같아서
Just like leaving me to be alone
아닌 척해봐도 니생각이난다
I try to be indifferent, but i think about you

한참지나서 나 지금여기 왔어
After a long time, i come here now
그때가 그리워서 모른체 살아도 생각나더라
I miss that time, i recall even when i want to live trying to indifferent
그런 너라서 자꾸눈에 밟혀서
Because such a you always stand in my eyes 
함께 보낸 시간들 추억들도 별처럼 쏟아지는데 눈물이나
The memories that we spent together rain down like stars, and even tears
여기서널 기다리면 볼수있을까
Can i see you if a wait here?
그땐말해줄수있을까 이런내 마음을
Can i tell you my heart then?
보고싶어서 더보고싶어져서
I miss you, i miss you even more
그런 나라서 난 너밖에 몰라서
Because i am like this, i only know about you
너없이살다보니 모든게 후회로 가득하더라
The life without you, everything is filled with regrets
니가없어서 허전한게 더 많아서
Because you are not here, i feel even more empty numerous time
오늘도 발걸음은 이자리가 그리워 가지못하고 불러본다
Today, my steps are missing this place, i cannot move and call

Teori

Ada beberapa teori yang aku nggak ngerti dan ingin cari tahu penyebabnya.
Cerita singkatnya, berawal dari aku mengenal beberapa teman laki-laki yang (sebenarnya)  punya solidaritas yang tinggi, tapi ternyata punya pola pikir yang rada strange.
Sebut aja namanya Ricardo, dia temanku dari semester satu perkuliahan. Suatu hari dia chat  aku via bbm. “Al, kosan lo isinya ada ceweknya nggak?”
Alisku terangkat, bingung sama pertanyaannya yang nggak jelas. Sambil nebak-nebak kemana arah pertanyaannya, aku membalas, “Yaiyalah, nih kosan kan isinya cewek semua!”
Ricardo membalas, “Bagi dong”
“Hah? Bagi apaan??”
“Bagi cewek satu gitu ke gue..”
Aku mengangkat alis sambil berkacak pinggang. Napasku memburu, mataku melotot, dan tiba-tiba keluar tanduk dari kepala. Oh oke, kalo yang itu boong. Tapi serius, aku kesal sama statement-nya Ricardo barusan. Jadi saat itu aku balas seacuh-acuhnya, “Bagi??? Lo kira kue!!”
***
Bagi yang suka aktif di twitter dan suka follow akun-akun lelucon, pasti minimal pernah deh baca kalimat-kalimat ini;
Pacaran; dating di pantai berduaan || LDR[1]; telfon-telfonan sambil melihat sunset || jomblo; ngambang tengah laut.
Dan parahnya kalimat itu nggak sedikit, makin kesini makin banyak yang menjatuhkan harga diri para jomblo. Jadi kesimpulannya, hari gini kalau nggak punya pacar ‘apa kata dunia?’. Kasian emang, buat para jomblo-ers yang dianggap kayak gitu. Rasanya saat itu aku prihatin nanggepinnya. Jadi setiap kali ketemu sama orang yang ngeluh kalau dia jomblo, yang ada di pikiran aku itu; mau dengerin curhat dan keluh kesahnya, nempatin diri di posisinya, baru deh ngajak teman-teman arak dia rame-rame sampe tenggelam di tengah laut. Beres! Teori jomblonya sukses!
Oke oke, buat para jomblo yang baca tulisan ini, jangan merengut, ngamuk-ngamuk dan banting lemari ya. Selain sayang sama lemarinya, aku juga pernah ngedenger teori baru. Kalau nggak punya pasangan itu bukan berarti jomblo! Nggak percaya? Makanya baca kelanjutannya.
Pernah dengar kata single? Iya single. Aku setuju sama pendapat yang bilang kalau single itu beda sama jomblo. Kenapa? Karena jomblo itu nasib sementara single itu prinsip. Orang yang memilih untuk single biasanya ada pertimbangan kenapa dia belum memilih pasangan. Entah mungkin karena dia mau ngejar karier, atau selektif buat nyocokin sama hati, atau memang dia terlanjur nyaman dengan statusnya yang single.
Sementara jomblo? Kenapa jomblo terkesan mengenaskan?
Kemungkinannya karena jomblo itu nama fiqh-nya adalah faqir asmara. Beda tipis sama faqir miskin yang suka mengadahkan tangan di jalan-jalan demi mendapatkan uang, sementara jomblo mengadahkan tangan di mall-mall atau tempat-tempat belanja yang didominasi pengunjungnya adalah perempuan, sambil mengadahkan tangannya dan bilang “Mbak, cintanya mbak….” Dengan wajah lusuh dan berusaha menahan air mata biar nggak ketahuan kalau ternyata air mata para jomblo-ers itu kayak air matanya Nobita. Jadi hancur kan image-nya?
Jadi sebenarnya, solusinya itu di depan mata. Ganti aja statusnya! Dari jomblo ke single. Beres kan? Meskipun sebenarnya dalam arti intinya sama aja, tapi setidaknya kedudukan single itu lebih terhormat daripada jomblo yang endingnya ngambang di tengah laut. Para single pun nggak ada perasaan berdosa seperti yang dialami para jomblo setiap kali mengingat statusnya. Bukannya yang merasa berdosa itu seharusnya orang yang pacaran tapi masing-masing mereka nggak berencana naik ke pelaminan? Kenapa ini kebalikannya?  Benar-benar aneh. *benerin kacamata* *berkacak pinggang* *kembali serius*.
Malam minggunya para single ngapain?
Helloooooo…..! Jadi single itu bukan artiannya dia benar-benar sendiri sampai nggak ada yang mau nemenin yaa. Malam minggu bakalan jadi asik kok kalau sama teman. Ngapain aja? Bisa diskusi, main catur, main monopoli, main ular tangga, main petak umpet sampai main congklak juga bisa! (itupun bagi yang congklaknya masih ada). Dari permainan-permainan yang disebutin tadi, tanpa kita sadar mungkin bisa buat ngasah skill kita di usia dewasa lhooo!. Soalnya, sadar kan, sekarang-sekarang ini udah jarang banget orang remaja sampai ke dewasa main petak umpet begitu? Siapa tahu di usia begini kita sadar kalau ternyata bakat main petak umpet pas kecil kita berkembang. Terus menang kompetensi petak umpet se-nasional…. Terus dapat award…. Terus…
Oke itu urusan lain.
Jadi intinya sih singkat aja. Nggak perlu minder kalau belum ditakdirin ketemu sama pasangan. Karena yang hanya perlu kita pastikan adalah, Allah selalu tepat pada janji-Nya. Ia sudah memilih pasangan setiap manusia dengan seadil-adilnya. Daripada kita harus nyatain cinta sana-sini dengan bahasa yang kelewat gombal tapi ditolak terus-terusan, terus sakit hati, merasa minder, sampai akhirnya trauma buat jatuh cinta (yang mana sebenarnya nggak beneran jatuh cinta, cuma buat nutupin nasibnya yang jomblo), lebih baik fokus untuk memikirkan hal-hal yang positif tapi di samping itu juga nggak lupa dengan terus berdoa dan berusaha agar mudah dipertemukan dengan yang terbaik.
Simple? Sebenarnya begitu! Tapi seringkali teori itu lebih mudah dihafal, diucapkan dibanding diterapkan. Kerapkali banyak konflik yang bikin kita menyerah. Jadi menurutku alasan untuk bertahannya adalah percaya! Percaya bahwa Allah akan mengabulkan doa kita cepat atau lambat. Jadi, bagi siapapun yang pernah bermimpi akan bertemu dengan pasangannya di sebuah perpustakaan akibat tabrakan dan buku kamu jatuh lalu dia bantu merapihkan, kemudian di episode puluhan kalian akhirnya jadian setelah sempat cekcok dengan keluarga pasangan,  karena ternyata keluarga dia adalah keturunan elang raksasa sementara keluargamu adalah titisan naga terbang yang ingin bertempur sebelum terjadi pernikahan. Maka bersiap-siaplah untuk menjadi kenyataan! Dan kalau seandainya itu benar terjadi, jangan lupa sebelum tempur baca doa dan bawa handy cam untuk merekam semuanya agar keturunan kamu terpesona melihatnya. Keren kan?
Salam kemerdekaan!
Pesan Moral; Yang sudah membaca tulisan ini dan setuju, bergegaslah mengambil diary atau note anda. Pastikan status jomblo anda masih bertahan atau sudah berubah pikiran. Kalau sudah memutuskan, maka letakkan tulisan itu baik-baik. Jangan sampai tercecer lalu dibaca teman-teman anda yang super sekali bibirnya. Hal ini berbahaya karena mengundang daya pikir anda untuk kembali menyelam dan mengambang di tengah laut.


[1] Long Distance Relationship (Hubungan Jarak Jauh)

Friday, December 28, 2012

Telat Posting, Telat Cerita...

Ini juga salah satu pengalamanku dari kegiatan FLP Jakarta yang aku ikuti.
Jadi ceritanya, setelah ikut pelatihan selama 6 bulan tentang kepenulisan dari berbagai mentor dan tentang macam-macam bentuk tulisan, akhirnya aku dan teman-teman angkatan 16 FLP Jakarta diinaugurasi di Banten bersama Gol A Gong (Penulis Balada si Roy).
Sebenarnya kejadian ini udah lama banget, saat bulan puasa tahun 2012 tepatnya tanggal 28 Juli 2012 di kediaman Mas Gong di Banten sekaligus berkunjung ke rumah dunia. Aku dan sebagian kakak-kakak seangkatan yang memulai destinasinya dari rumahnya Kang Tep, naik mobil pribadi Mbak Dina, sementara kakak-kakak yang mulainya dari 2 tempat start yang lain pergi kesana naik bis. Hehehe
Abis sesi minta tanda tangan, foto bareng Mas Gong
Sekitar dzuhur untuk sampai sana, kegiatan dimulai dari berkumpul anak-anak seangkatan bersama pengurus-pengurus FLP untuk saling sharing tentang yang terjadi selama pelatihan. Lalu setelah dzuhur kita berkumpul lagi dengan Mas Gong. Mas Gong menyampaikan banyak hal tentang pengalamannya, juga tentang perjalanan tulisannya. Para audience diminta untuk menuliskan salah satu destinasi keinginannya beserta sub judul yang diinginkannya di sebuah kertas kosong. Setelah itu ada sesi meminta tanda tangan dan foto bareng bersama Mas Gong.
Berpose di depan dinding yang penuh sama gambar anak-anak
Ah iya lupa, aku juga mau cerita tentang Rumah Dunia. Rumah Dunia itu semacam rumah membacanya Mas Gong. Disitu ada banyaaaak banget buku-buku termasuk buku tulisannya Mas Gong ataupun tulisan orang lain yang merupakan koleksi Mas Gong. Saat kami kesana, beberapa kali melihat anak kecil jalan-jalan. Mungkin mereka juga para pengunjung rutin Rumah Dunia, karena di salah satu tembok luar Rumah Dunia ada yang sisinya full gambar karya anak-anak yang diwarnai krayon. Aku jadi bertanya-tanya, mungkin saat kecilku dulu sering kesini betah kali ya. Secara, aku visual banget, nggak bisa ngelihat alat tulis sama kertas nganggur, pasti pengen banget buat coret-coretan. Dan aku kecil juga suka baca buku cerita. Jadi, aku ngira aku bakal cocok sama tempat ini. Well, karena masa kecilku udah kelewat jauh, jadi sekarang saatnya bermimpi untuk masa depan. Mungkin nanti aku bakalan sering ngajak anak-anakku ke tempat kayak gini. ups!
Tentang Mas Gong; beliau ramah banget, welcome, baik banget. Padahal sebenarnya beliau termasuk penulis terkenal dan tulisannya pernah membuatnya beberapa kali ke luar negri. Termasuk hal yang jarang, karena orang yang terkenal biasanya waktunya sempit, apalagi buat digunain ketemu kita yang sama sekali bukan siapa-siapanya. But over all, sosoknya yang seperti itu tentu saja bikin inspirasi tumbuh. Saluuut!
Endingnya, kegiatan ini berakhir dengan buka puasa bersama setelah sudah melewati beberapa macam sesi kegiatan kepenulisan. Setelah shalat maghrib dan penutupan, kita akhirnya say goodbye sama Mas Gong juga Rumah dunia..

Capcusss Bogooooor!

Ini cerita sekitar beberapa hari yang lalu saat aku ke Bogor...
Pertama-tama pasti ngerasa seneng banget bisa diizinin jalan jauh sendirian, hmm... sebenarnya nggak sendirian juga sih, berdua sama temen. Tapi tetep aja, jalan jauh begini buat ketemu temen-temen di Bogor sana termasuk jauh. Kita berdua naik bis, dan start di Lebak Bulus.
Sebenarnya, alasanku ikut ajakan temanku kesana sih karena bosen di rumah. Nggak ada masalah apa-apa, cuma bosen aja sama kegiatan tiap hari yang monoton. Makanya pengen jalan jauh, banyak gerak, dan suasana baru. Dan bertepatan banget temanku ngajakin kesana, dalam rangka ulang tahunnya Asti, salah satu temanku yang kuliah di Bogor.
Nyampe di sana sekitar jam 2 siang dan teman-teman lumayan banyak yang ngumpul. Asti juga lagi dikunjungin orang tuanya, jadi saat semuanya baru sampe, sebagian dari kitapun cerita-cerita tentang masa lalu kita pas masih sekolah. Banyak hal; tentang kebiasaan konyol temen kita yang masih keinget sampai sekarang, juga ceng-cengan kita dulu.
Sayangnya aku nggak bisa nginep di sana, jadi mungkin lain kali baru bisa.

Wednesday, December 26, 2012

MICKY'S DRAMA! AWESOME :3

Akhirnya kembali lagi, ngomong-ngomong ini postingan pertamaku di bulan Desember ini ya? hehehe. Maaf ya kalo aku jadi males nulis -,-
Sekarang saatnya cerita Micky. Ya, Micky. Micky siapa? Namanya Micky Yoochun. Pemain drama Korea yang akhir-akhir ini aku suka. Sebenarnya sih, dia nggak seganteng Lee Min Ho atau Kim Hyun Joong kalau lagi acting drama, tapi entah kenapa aku suka. Actingnya total, his face juga lucu, sedikit chubby tapi berlesung pipi, ganteng, bisa nyanyi, berkharisma. Pokoknya bisa bikin meleleh gitu deh... *apa coba? hahaha

1. ROOFTOP PRINCE

Ini dramanya Micky yang pertama kali aku tonton, awalnya sih emang aneh karena suara dia kedengerannya berat banget dan aku yakin itu karena tuntutan perannya yang jadi raja Joseon yang berkharisma. Tapi saat adegan dimana dia harus jadi Yong Tae Yong yang sesungguhnya dan bukan jadi Lee Gag yang ber-reinkarnasi jadi Yong Tae Yong, dia totally ekspresif, lucu, dan gantengnya pake banget. ahahaha biarin deh lebay juga, pokoknya cakep, dan dari situ aku suka dan niat buat nonton dramanya yang lain.
Ah ya, cerita singkatnya, Micky sebagai prince dari era Joseon yang tiba-tiba nyasar di kehidupan sekarang yang serba canggih untuk mencari tahu putri mahkotanya yang tiba-tiba meninggal. Dan ternyata, di jaman yang saat ini ia bertemu dengan orang-orang yang hidup di jamannya dulu, putri mahkotanya, adik iparnya, termasuk dirinya yang sedang hilang di jaman sekarang. Untuk kembali ke jaman dulu, ia perlu berperan sebaik mungkin menjadi Yong Tae Yong tapi tetap berperan sebagai pangeran Lee Gag ketika bertemu Park Ha (Han Ji Min)

2. MISS RIPLEY

Drama keduanya Micky yang aku tonton. Perannya sebagai Song Yoo Hyun, seorang laki-laki pewaris perusahaan yang lebih menyukai hal-hal yang biasa dibanding dengan kemewahan sampai Jang Mi Ri (Lee Dae Hee) mengacuhkannya karena menganggapnya miskin dan mengganggu. Song Yoo Hyun disini sangat pendiam dan termasuk penurut terhadap perempuan yang disukainya. Ia bertemu Jang Miri dan langsung menyukainya pada pandangan pertama tanpa tahu asal usulnya. Meskipun pada akhirnya ia harus kecewa ketika perasaan yang sebenarnya sama kepada Jang Miri harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak boleh saling mencintai karena masa lalu Jang Miri juga ibu kandung Jang Miri yang hilang ternyata ibu tirinya saat ini.

3. SUNGKYUNKWAN SCANDAL

Cerita pada era Joseon. Micky disini sebagai Lee Seon Joon, seorang pelajar cerdas yang masuk Sungkyunkwan dan termasuk orang yang pendiam. Lee Seon Joon  memiliki pola pikir yang lurus, berbeda dengan teman sekamarnya Kim Yoon Shik (Park Min Young), seorang yang sebenarnya perempuan yang memaksakan diri untuk mengikuti ujian masuk Sungkyunkwan yang hanya berisi siswa laki-laki saja, namun ia terpaksa harus menyamar jadi laki-laki. Lee Seon Joon yang sebenarnya tidak banyak omong menjadi penolong bagi Kim Yoon Shik ketika ia ditimpa masalah. Sampai suatu saat ia tiba-tiba mengetahui bahwa Kim Yoon Shik adalah perempuan dan membuatnya lega karena akhirnya ia memiliki perasaan yang wajar, karena sebelumnya ia merasa sudah gila sudah berani mencintai lelaki yang statusnya hanya sebagai teman sekamar.


*Sebenarnya ada drama baru Micky, judulnya I Miss You. Mungkin nanti aku share lagi kesini setelah aku nonton.. oke, Bye, daaaa~