Tuesday, February 26, 2013

오하니's Passed Away

Maybe, this post's belongs to someone who i think he's like 조 at the first time i saw him. Yeah, i think i can be 오하니 who has a lot of patients when facing 조. 오하니 who can be patient if 조 ignored her with his suck face, said to her with his harshing word, and can be more patient to love him consistently. I think I can, but after a long time passed... i gave up. He's a nasty guy, eventough he impress me with his nice impression, but he still a nasty.
오하니's passed away, i can't be her. I can't make a lot of patient while i face my 조. The more I contact him, the more i hurt. If the first time i think that it would be a happy ending, but i can't survive. 
To be honestly, when i remember you, i was laugh. I laughed when i know that i'm really foolish. Yes, everybody know that오하니's a foolish girl, especially when she face out her 조. Because, nobody like you, 조. You're totally different with another. I can't find you on another person. You're the most cool boy, i think (ehm :P). Maybe, that's the reason why i can't moving on my heart to another boy.
I almost forget, how much i say "good bye" to you nowadays? I forget to count it. It was a foolish things, right? When i want to leave you, but the true i was thinking about you. Thinking how are you there.
오하니's passed away. I will be my self as good as i can, no more 오하니 on mine. It's a good decission, right, 조? :')

Monday, February 25, 2013

Song's Lyric: Missing You Like Crazy


Singer: Taeyeon
Ost The King 2 Hearts

 

모르나요? 내가 여기 있는 이유는 그댄데
Don't you know me? The reason I'm here is because of you
눈이 시려와말을 없네요
But my eyes tingle with the cold so I can't say anything
혼자서 바라만 볼뿐
I just look toward you by myself

이렇게 가슴 끝이 아파도
Even if the tip of my heart hurts like this
이렇게 손끝이 떨려도,
Even if the tip of my hands tremble like this
그대 생각만 나지요
I can only think of you

미치게 보고 싶은 사람
The person I miss like crazy
미치게 듣고 싶은 너의 한마디
The words I want to hear from you like crazy
사랑해 사랑해요 그대는 어딨나요
I love you, I love you - where are you?
가슴 깊이 박힌 그리운 사람
The person I long for, who is deeply stuck in my heart

그대 영원히 간직할래요
I want to cherish you forever
어떡하나요? 차가웠던 그대가
What do I do? You were so cold to me
그래도 보고싶어요
But I still miss you

이렇게 가슴 끝이 아파도
Even if the tip of my heart hurts like this
이렇게 손끝이 떨려도
Even if the tip of my hands tremble like this
그댈 잊을 수가 없어
I still can't forget you

미치게 보고 싶은 사람
The person I miss like crazy

미치게 듣고 싶은 너의 한마디
The words I want to hear from you like crazy
사랑해 사랑해요 그대는 어딨나요
I love you, I love you - where are you?
가슴 깊이 박힌 그리운 사람
The person I long for, who is deeply stuck in my heart

내게 해줘요 간직 한다고
Please tell me that you cherish me
하얗게 지우면 안돼요
Please don't blankly erase me
전부이니까
Because you're my everything

미치게 보고 싶은 사람
The person I miss like crazy
미치게 듣고 싶은 너의 한마디
The words I want to hear from you like crazy
사랑해 사랑해요 그대는 어딨나요
I love you, I love you - where are you?
가슴 깊이 박힌 그리운 사람 그대
The person I long for, who is deeply stuck in my heart
영원히 간직할래요
i want to cherish you forever
사랑해 사랑해요
I love you, I love you 

Friday, February 22, 2013

Movie on This Week: Rectoverso

Lagi-lagi give applause buat perfilman Indonesia. Rectoverso adalah omnibus yang ceritanya cukup menyentuh, potongan kisahnya diedit secara padu. Well, nggak nyesel nonton ini karena banyak pesan intrinsik yang bagus untuk diambil tentang Cinta yang tak Terungkap...
***
Malaikat Juga Tahu
"Seribu itu banyak, tapi satu kamu itu lebih dari cukup..."

Firasat
"Cara yang baik saat mendapati firasat yang buruk itu adalah menerimanya, karena mengelak akan membuat kita tidak tenang..."

Curhat Buat Sahabat
"Gue udah berusaha sempurna untuk dia, dandan secantik ini untuk dia. Tapi kenapa saat gue butuh, dia nggak ada? Padahal gue cuma butuh seseorang yang datang untuk gue dan kasih segelas air putih di saat gue sakit."

Cicak di Dinding
"Dia orang yang baik dan sudah kuanggap segalanya, tolong kamu jangan tinggalin dia kayak kamu ninggalin aku dulu."

Isyarat
"Manusia itu adalah makhluk alam yang secara otomatis segala ritualnya bersatu dengan alam. Jadi, sebenarnya nggak ada yang namanya kebetulan."
"Aku jatuh cinta, pada seseorang yang tak kutahu namanya. Aku bahkan tidak tahu apa warna matanya. Abu-abukah? Hitamkah? Hijaukah? Yang aku tahu, aku hanya memandangnya dari kejauhan, memberikan isyarat bahwa aku memperhatikannya."
"Aku jatuh cinta, yang pada akhirnya aku tahu warna bola matanya; coklat muda."        

Thursday, February 21, 2013

Soteng, teng, teeeng!

Jadi ceritanya, selasa malam saat aku lagi iseng-iseng blogging, dapet BBM dari seniorku di FLP. Yang secara singkatnya beliau menawarkanku untuk ikut syuting kuis Pagi-Pagi Bagi-Bagi di Indosiar hari Rabu pagi. Siarannya sih  tapping alias siaran tunda, tapi kita mesti stand by dari jam 8 pagi di sana. Eh ternyata, kuis kita baru mulai sekitar jam 10-an. Jadi kesimpulannya, ya karena aku libur, jadi aku setuju sama ajakannya Om Taufan E. Prast waktu itu. Niatnya sih simple, cuma mau tahu rasanya syuting kuis di studio tv, dan nggak begitu mengutamakan hadiah atau honor dkk. Ya, meskipun sempet shocked waktu tahu bakalan disuruh joget-joget di bangku peserta.
Sempet deg-degan meskipun ini bukan pertama kalinya syuting, (karena sebelumnya aku pernah syuting untuk sahur saat Ramadhan), dan dibanding dengan pengalaman syuting sebelumnya yang nggak harus makan banyak gaya, kali ini sempet frustasi sedikit karena harus bersikap atraktif di panggung. Joget-joget ngikutin dancer lah, joget-joget saat menang lah, yaaa pokoknya tehnisnya banyak joget-joget! Seumur-umur (yang kuingat) joget depan temen-temen aja suka takut malu sendiri... dan sekarang harus joget depan kamera TV! Satu keuntungan; i'm not alone, cause they're here with me... (little bit embrassed, but it's totally excited!).
 Dan semuanya pun terjadi. Hari Rabu, syuting mulai jam 10-an, di studio 1 Indosiar (meskipun pertama kali masuk, dan yang ada di pikiran: "Pulang dari sini naik elang ah, biar nggak kena macet."), perwakilan atas nama PaBer (Pasukan Bercerita) yang terdiri dari perwakilan anak-anak FLP > komunitas ilustrasi buku > juga PBA (Penulis Bacaan Anak) dengan klub berbaju merah di panggung biru, dan bintang tamunya Mpok Omas, bawa pulang 4 juta. :D
Here goes, i'll share the pictures:
Ini proses soteng Pagi-Pagi Bagi-Bagi yang shownya live dan jadwalnya sebelum giliran sotengku. So, i can know how the quiz has going before..

Ini Mpok Omas yg jadi bintang tamunya. Kenapa fotonya burem ya? He He He

Dan ini tim yang kusebutkan tadi! Ada yang tahu dimana posisiku? :D

Tuesday, February 19, 2013

If I Ask These Question, Will You Answer Me?

Beberapa hari ini, banyak banget pertanyaan yang belum kutemuin jawabannya hinggap di pikiranku. Mungkin ya sebabnya karena, semakin banyak waktu yang kita habiskan, semakin banyak juga pola pikir orang yang kita temui, maka bertambahlah kapasitas benturan atas pikiran masing-masing kepala. Dan terbentuklah pertanyaan-pertanyaan yang sudah kurekapitulasi di sini:
1. Kenapa kebanyakan orang berpikir: ketika seseorang mengambil kuliah di jurusan X maka pekerjaan yang akan didapatinya harus berhubungan dengan jurusan tersebut? Semakin bagus jurusannya, semakin jelas pekerjaannya yang akan didapatnya kelak.
Pertanyaan ini terlintas ketika aku ditanya oleh beberapa orang, dan most of them yang mendengar jawabanku ttg jurusanku di Sastra Arab, mereka jawab: "Kalo lo keluar dari situ mau kerja jadi apaan? heran deh gue sama orang-orang yang ngambil jurusan kayak gitu!"
How about me? Rasanya nyesek,sek,sek! Sederhananya, selama ini aku suka mempelajari bahasa-bahasa asing di samping aku suka gambar-gambar dan desain asal-asalan. Dan itu jadi salah satu alasanku kenapa aku memilih jurusan Sastra Arab. Aku hanya menseriuskan hal-hal yang kusuka, dan berhubung bahasa Arab pernah kupelajari di sekolah dulu, jadi aku akan mengembangkan itu saat perguruan tinggi. Apa itu SALAH?
Cause my father said: "Orang cerdas akan dicari pekerjaan, bukan mencari pekerjaan." Jadi kesimpulanku; Orang cerdas yang akan sukses itu tidak bergantung pada jurusan yang terkenal dan bergengsi.
2. Haruskah sebuah jurusan itu mencirikan symbol bahwa dia berasal dari jurusan tersebut? (contoh: seorang mahasiswa dari jurusan kedokteran membawa alat-alat kedokteran kemana-mana).
Masih seputar jurusan dan dunia perkuliahan, pertanyaan ini muncul ketika aku ditanya oleh teman lesku: "Eh, katanya di UIN kan ada jurusan Tafsir Hadits tuh, berarti dia kemana-mana bawa Al-quran dan buku-buku hadits yang tebel itu ya? Jurusan mereka jurusan surga banget ya?"
Aku jawab santai: "Ya nggak lah, mereka nggak terus-terusan bawa itu kali, mereka juga bawa hape, tas, binder dll." (aku sengaja menjawab secara defensif, dengan maksud tersirat, tentunya).
Padahal, tanpa pertanyaan tersebut muncul, seharusnya mereka udah dapat jawabannya. Dan aku juga punya jawaban seriusnya; Seorang mahasiswa tidak harus identik dengan jurusannya. Contoh kecilnya; bisa aja aku (mahasiswi sastra Arab) membawa buku hadits kemana-mana, juga anak Tafsir Hadits membawa Kamus Munawir kemana-mana. Bukan kejanggalan yang fatal, kan?
Masalah jurusan surga atau nggak, itu kedengerannya sedikit hiperbolis karena masing-masing kembali pada individunya. Dan juga, setiap orang yang menuntut ilmu di jalan Allah, akan ditinggikan derajatnya, dimuliakan posisinya, dan semoga itu menjadi celah untuk ke surgaNya. AMIN :D
3. Slogan: "Nikah muda, banyak masalah!", bukannya keliru ya? Karena menurutku seharusnya: "Kawin muda yang nggak nikah-nikah akan lebih bermasalah!"
Selama ini aku nggak begitu ngerasa aneh sama orang yang berkeputusan untuk nikah muda. Menurutku, kita harus kasih apresiasi atas keputusan matangnya, yang berarti juga udah serius untuk menjalankannya sepanjang hayat. Aku selalu kagum pada orang -terutama laki-laki- yang menikah muda, karena mereka memuliakan perempuan dengan menggandengnya menjadi istri, bukan pacar yang statusnya belum halal juga belum ada jaminan dia menjadi masa depan kita. Berbeda pandanganku terhadap orang yang kawin muda akibat pacaran yang tak berbatas. Mereka seharusnya yang diberikan slogan sebagai peringatan. Bukankah begitu?
4. Kenapa cowok berlesung pipi kebanyakan ganteeeng, hah! Eh... eh... jangan bingung. eh, jangan nungging juga. Kenapa? Kenapa? Baca ajaa...
Ini pertanyaan murni (yang bersifat nggak jelas dan sekedar intermezo) dari seorang gadis yang lagi kesemsem ngeliat cowok berlesung pipi, nggak percaya? Cekidot...
Lee Min Ho, lesung pipinya yang bikin ganteng (banget)!
Siwon, i melted every found his smile :*
Mas Micky, lesung pipinya kelihatan malu-malu. Nggak senampak dua cowok keren di atas :D

 Sekian dari saya, kenapa sekian? iya, biar nggak lama-lama meltingnya :p dan juga alasan khususnya... tiba-tiba keingetan beli minum belum bayar!
Mungkin pertanyaan-pertanyaan di atas yang sifatnya serius, bakal terjawab lagi nanti ketika Insya Allah aku masih  blogging lagi di tahun 2015, dan semoga aja di tahun segitu aku banyak konsumsi beberapa refrensi buku, menyelami beberapa cerita dan masalah biar semakin logis :D Tapi.... sebelum tahun segitu mulai, ada yang mau bantu aku jawab? komen aja yaaaa ^^ Sayonara~

Friday, February 15, 2013

Review Movie: Wedding Dress

Casts:
- Song Yoon Ah as Go Eun
- Kim Hyang Gi as So Ra (Go Eun's daughter)

Review:
So Ra, seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Anak dari Go Eun -yang memiliki status single parent- ini memiliki kadar emosional yang tinggi. Ia kerap kali dijauhi oleh teman-temannya karena sulit sekali bergaul juga nggak asik diajak bercanda. Ia sering membohongi ibunya bahwa dirinya mengikuti les balet sementara ia pergi ke ruang guru karatenya untuk sekedar berbicara hal lain. Satu hal kebiasaan buruk So Ra; tidak membawa payung saat sekolah sementara cuaca saat itu sangat diprediksikan untuk turun hujan.
Go Eun, ibu dari So Ra yang berkarier dalam bidang perancang gaun pernikahan itu sangat profesional dalam pekerjaannya sejak suaminya meninggal dunia dan ia harus membesarkan So Ra sendiri. Ia melakukan apapun yang terbaik demi So Ra, termasuk merancang gaun pernikahan yang terbaik buatannya dan tak ada satupun yang boleh menggunakannya. Go Eun selalu hafal bahwa So Ra tidak membawa payung ke sekolah saat hujan turun, sehingga ia sering menjemput So Ra ke sekolah di tengah pekerjaannya.
Sebuah konflik datang, Go Eun mengidap penyakit Kanker di sela-sela aktivitasnya. Berawal dari kondisi kesehatannya yang tiba-tiba down hingga kabar penyakitnya itu tidak ingin ia katakan pada So Ra. Ia merahasiakan penyakit itu pada So Ra, sehingga So Ra mengetahui dengan sendiri atas kondisi kesehatan ibunya yang tiba-tiba aneh. Lewat penjelasan singkat dari bibinya, ia bisa menyimpulkan bahwa ibunya sedang mengalami penyakit yang berbahaya dan menakutkan. Saat itu kehidupannya berubah total, ia berusaha keras untuk membahagiakan ibunya dengan cara mengikuti lathihan demi pertunjukkan balet dan mulai membina persahabatan baru dengan teman-temannya.
Wedding Dress adalah film recomended menurutku yang memiliki alur dan unsur cerita yang sederhana namun menyiratkan pesan yang cukup mendalam. Sebuah cerita yang mengisahkan mom and daughter ini membuatku menangis :P Sosok So Ra yang tangguh di umurnya yang masih sangat dini itu memberikan inspirasi yang bagus, terutama bagi penonton seusianya atau bahkan lebih dewasa darinya. Sedangkan karakter Go Eun yang sangat ekspressif sebagai ibu namun di balik sikapnya terlihat pengorbanan dan kasih sayang yang luar biasa memberikan inspirasi tersendiri bagi ibu-ibu lain yang merangkap wanita karier dan sering meninggalkan anak mereka demi pekerjaannya. Baik anak ataupun ibu yang menonton film ini siap-siap sediain tisu yaa, atau kalian akan menyesal benda lain akan menjadi sasaran empuk air mata kalian. :p *serius mode ON* :D

Thursday, February 14, 2013

Hello, it's Aleva!

Kali ini aku mau ngenalin beruang coklatku yang (sebenarnya) udah jadi temanku sejak kira-kira enam tahun yang lalu. Dan jahatnya aku, baru kepikiran namanya sekarang. Haha, parah! Kenalin ya, semuanya.... Namanya Aleva, boneka beruang coklat untuk cewek yang suka banget sama warna coklat :p
Bagi yang ingin tahu filosofinya kenapa kuberi nama Aleva, jadi ceritanya begini...
Aleva itu singkatan. AL diambil dari namaku, dan EVA diambil nama si pemberi Aleva ini untukku. Ya, Aleva ini adalah pemberian dari Eva, sahabatku. Sahabat yang amat sangat baik untukku, dan bagi para pembaca tulisan ini kuharap keikhlasannya untuk mendoakan sahabatku yang bernama Eva tersebut ya, karena..... saat ini Eva berbeda alam dengan kita, dia sudah dipanggil lebih dulu oleh Yang Maha Kuasa nggak jauh setelah ia memberikan Aleva untukku. Semoga dia tenang di alamnya sana. AMIN :')
Saat ini, Aleva kuistimewakan dari kawanan bonekaku yang lain. Aleva sering mengingatkanku pada mimik wajah Eva saat dia memberikan Aleva untukku.
"Ini oleh-oleh dari Eva untuk Piah, setiap kali Eva jalan-jalan dan ketemu aksesoris beruang dan coklat, pasti Eva langsung keingetan Piah deh." katanya begitu dengan ciri khasnya yang suka menyebut huruf F menjadi P.
I'm really touched!
Oh ya, sebelum Eva memberiku Aleva, sebenarnya ada satu barang lagi yang ia kasih. Celengan tabung bergambar beruang Forever Friends berwarna coklat. Baik Aleva maupun celengan beruang itu sama-sama diberikan padaku dalam bentuk kejutan, dan aku tidak meminta padanya sebelumnya. Benar-benar membuatku terharu juga menyisakan kenangan panjang begitu kutahu hidupnya sangat singkat. Eva pergi meninggalkan kami bersama Nandar, teman seangkatanku juga yang kebetulan saat itu sedang dekat dengan Eva. Mereka mengalami kecelakaan motor yang parah sehingga menewaskan keduanya di tempat. Eva yang tomboy dan benci sekali dengan warna pink, saat itu menggunakan kaus pink saat berjalan dengan Nandar. Semua nggak ada yang tahu, bahwa saat itu merupakan hari pertama dan sekaligus terakhir kalinya ia memakai kaus berwarna pink. Kabar itu menggemparkan kami -para sahabatnya- terutama aku yang satu jam sebelumnya masih menerima telepon darinya sebelum ia pergi bersama Nandar. Tentu saja aku shock bukan main begitu menjadi orang pertama setelah keluarganya dan orang-orang di luar TKP yang mengetahui kabar duka tersebut. Tantenya meneleponku dan seakan memaksa pikiran kemustahilanku bahwa Eva sudah pergi, selama-lamanya....
Untuk Eva, kuharap kau selalu tenang di sana. Doa kami selalu menyertaimu, dan Aleva kini selalu menjadi temanku sebagai pelarianku jika aku merindukanmu. :')

Tuesday, February 12, 2013

Lika Liku Online Shop

Awalnya, aku nggak begitu suka sama jasa online shop. Kenapa? karena aku berpikiran, selama aku bisa beli via offline (transaksi langsung), aku akan lakukan itu. Ditambah lagi waktu itu ada temanku beli cardigan  via online bbm, ternyata hasilnya nggak sebagus yang di foto. Saat itu aku mikir, "kenapa nggak jual fotonya aja sih, kalau hasilnya ternyata berbanding jauh?"
Sampai akhirnya..... Aku ikut-ikutan menggunakan jasa online shop.
Barang yang pertama kubeli adalah Flashdisc. Barang yang menurut kita hasilnya nggak bisa dimanipulasi lewat foto, nggak seperti beli baju atau sebagainya. Harganya murah, dan saat itu yang jual adalah orang terdekatku. Pertimbangan yang cukup matang dan kondisi yang terpercaya biar kita nggak rugi. Eh ternyata.... Jeng jeng jeeeeng.... Memori Flashdisc-nya kayak termanipulasi. Di depannya tertulis memori 16 GB, tapi kenyataannya setelah terisi 7 GB, Flashdisc-nya nggak mau nampung lagi. Foto-fotoku yang ku-cut-paste di situ hilang semua! Good! GOOD!
Lalu yang kedua, aku beli buku untuk kado pernikahan temanku. Pesan tiga hari sebelum hari H lewat contact person penulisnya (yang ini punya label terpercaya juga. Karena aku suka stalking twitter penulisnya).  Berhubung lokasi pernikahannya jauh, jadi aku udah pergi dari rumah sehari sebelumnya. Jadi, aku berharap-harap cemas supaya bukunya datang dua hari setelah hari pemesanan. Sampai akhirnya, aku bbm penulisnya (yang sebagai pemilik publishing house juga) untuk menanyakan kepastiannya kapan buku itu datang.
Aku: "Mbak, kemarin aku order buku mbak untuk pernikahan temanku hari ini. (posisiku adalah sehari sblm hari H, tepat saat hari aku akan pergi ke lokasi) Kira-kira sampai kesini kapan ya kalau pesannya dari dua hari yang lalu?"
Penulis: "Oh, coba hubungi contact person-nya. Aduh, kekejar nggak ya.... Tapi kemarin saat pemesanan bilang nggak sebagai kado untuk hari ini?"
Aku diam. Pertanyaan pertama yang ada di pikiran: "Emang bilang dulu ya seharusnya?" Terus pertanyaan kedua: "Lah, kenapa gue nggak kepikiran?" Jadi saat itu aku jawab...
"Nggak, mbak.. oh, makasih ya mbak..."
Haduh! Mampus gue! Giliran udah terpercaya, aman, sentosa gini, akunya yang dudul. Kenapa nggak kepikiraaaan? Kenapa nggak bilaaaang? Seharusnya kan...... argh!
Gara-gara itu, aku pasrah. Yaudah deh, kadonya belakangan aja paketin ke rumah pengantinnya. Karena sebelumnya aku berharap tuh buku kayak pahlawan yang datang pada saat-saat injury time: Tinggal beberapa langkah lagi keluar rumah, tukang paketnya datang ngasih bungkusan. Ternyata nggak.
Ah ya, for your info: lokasi pernikahannya ada di Bogor, dan aku berangkat dari Ciputat karena sehari sebelumnya harus les English. Saat udah sampai di Ciputat dan mau ikut les jam keduanya, ibuku chat via Whatsapp: "Kak, paketnya udah datang tuh..."
Aku totally cengo! What a ------, kenapa baru datang sekarang? Hah!
Terpaksa, rencana kembali ke awal; paketin kadonya ke rumah pengantinnya.... -_-

Saturday, February 9, 2013

Nice to Meet Her Again

Pertemuan pertama dari sekitar tujuh tahun lalu. Aku nggak tahu harus merasa bagaimana karena aku nggak nemuin satu kata adjective yang bisa mendeskripsikan campurnya perasaanku saat itu.
Namanya Ratna (nama ini kusamarkan :D), dia bestfriendku saat kita masih SD. Kita akrab, kita cocok, dan juga banyak persamaan. Persamaan yang paling menonjol itu adalah; kita suka menggambar, terutama gambar princess saat pelajaran KTK. Sampai-sampai dia punya kenangan khusus sama wali kelas karena gambarnya mirip banget sama snow white dan diduga kalau itu hasil buatan orang dewasa, padahal kita sama-sama bikin sendiri. Emang sih, nggak seperti gambar anak kelas 4 SD pada umumnya, karena dilihat dari segi objektif pandangan kita. gambar itu bener-bener seperti buatan orang dewasa. Mirip! Oh ya, skip dulu. Sebenarnya aku bukan mau ceritain ini. Hehehe
Sekitar 24 Januari kemarin, aku dapat kabar dari teman SDku yang juga tetangga rumahnya Ratna via bbm kalau dia sakit dan dirawat di RSCM. Kabar pertama, dia leukimia. Kontan aku shock. Secara, kami nggak pernah ketemu sebelumnya setelah lulus-lulusan SD berhubung kelanjutan sekolahku di Jakarta dan sama sekali nggak tahu kabar tentang teman-teman SD yang dominan berdomisili di Bekasi. Singkat cerita, kami sepakat untuk jenguk dia di RSCM hari sabtunya dan saat itu pula mau nggak mau aku harus ngebatalin les hari itu.
Kami ketemu dia. Kondisinya? Dia yang dirawat di ruangan biasa, kelihatan semakin kurus, pucet, dan  perutnya membengkak. Kalau dilihat dari fisiknya, dia nggak kelihatan lagi kena kanker darah. Awalnya nggak ada yang berani nanya ttg kronologis penyakitnya karena takut kita nggak sanggup nerimanya dan takut juga dia teringat lagi tentang sakitnya. Sampai-sampai di tengah-tengah curcolan kita tentang masa-masa SD, temanku ada yang nanya kabar itu. Dia akhirnya menuturkan;
"Awalnya gue bermasalah sama limpa gue dan gue nggak tindaklanjutin karena gue nggak ngerasa sakit. Puncaknya pas hari rabu kemarin. Sakitnya parah, gue dirujuk kesini setelah dirawat di RS Bani Shaleh. Ternyata udah membengkak, leukosit gue jadi dominan, ngurangin trombosit gue. Beberapa hari yang lalu gue kemoterapi."
Terus kami tanya asal-usul kenapa limpanya bisa bermasalah. Jawabannya?
"Ya, mungkin karena gue suka makan mie..."
Kami -para penjenguk- menelan ludah. Terutama yang masih aktif memiliki masa jabatan sebagai anak kos yang suka ngambil alternatif mie instan di saat sibuknya dan ketidaksempatan kita ngatur waktu untuk makan sehat. Hmm....
 Kabar terakhirnya?
Aku lihat kemarin di status facebooknya kalau dia udah bisa dirawat di rumah. Syukurlaaaah, Alhamdulillah... Semoga itu menjadi awal yang baik untuk titik terang menuju kesembuhannya. Dan yang pastinya, tetap berdoa utntuk kesehatannya, juga untuk kesehatan kita ya....