Saturday, December 10, 2011

Pemahat Patung

Kebiasaanku dari dulu sampai sekarang adalah membaca cerita fiksi yang sudah pasti sulit ditemukan di dunia nyata. Well, gapapa kan kalo diambil pelajaran dari ceritanya? hehe
***
Disuatu negara ada seorang pemahat patung yang terkenal dengan profesionalnya dengan hasil pahatan yang memuaskan. Keberhasilan dalam memahatnya pun sampai ke telinga sang raja disana, sehingga sang raja akhirnya mengunjungi si pemahat patung itu tadi.
Singkat cerita, sang raja menceritakan mimpi yang dialaminya semalam pada si pemahat patung. Ia berkata bahwa dalam mimpinya ia bertemu dengan wanita yang cantik sekali dan ia ingin sang pemahat itu membuat patung wanita cantik yang tak tergambarkan itu. Sontak, sang pemahat itu kebingungan tetapi ia tetap menyanggupi permintaan sang raja sebagai bentuk tanda hormatnya. Sang raja kemudian pamit undur diri dan berkata bahwa ia akan menunggu hasil pahatannya yang memuaskan itu.
Hari demi hari ia mengerjakan permintaan raja tersebut sampai akhirnya ia dapat menyelesaikannya sebelum batas waktu yang ditentukan sang raja. Ia agak ragu untuk memberikan hasilnya. Takut-takut patung wanita itu tak sesuai dengan mimpi sang raja.
Tiba-tiba ada seorang pemuda melewati tempat si pemahat tersebut, ia bertanya tentang apa yang dilakukan si pemahat tersebut, si pemahat menjelaskan tentang apa yang dia lakukan, secara otomatis si pemuda tersebut mengomentari tentang bentuk hidung patung wanita tersebut yang terlalu mancung.
Mendengar komentar tersebut, si pemahat mengucapkan terima kasih lalu menggunakan sisa waktunya untuk memperbaiki hidung sang patung.
Disela-sela waktunya, datang lagi seorang pemuda lain dan menanyakan pertanyaan yang sama dengan pemuda sebelumnya. Lalu si pemahat menuturkan hal yang sama pada pemuda kedua tersebut. Pemuda kedua secara otomatis pula mengomentari bibir si patung wanita yang terlalu tipis.
Seperti sebelumnya, si pemahat mengucapkan terima kasih lalu memperbaiki bibir patung wanita tersebut.
Ditengah-tengah perbaikannya, si pemahat kedatangan pemuda lain yang kebetulan melewati tempat memahatnya itu. Mereka melakukan percakapan seperti yang dilakukan tamu-tamu sebelumnya.  Kali ini si pemuda mengomentari bentuk kaki si patung wanita yang terlalu jenjang.
Untuk kesekian kalinya, si pemahat merenovasi ulang pahatannya itu sampai tiba saatnya sang raja dan pengawalnya datang kepadanya untuk melihat hasil pahatannya tersebut.
Sang pemahat agak ragu untuk membuka kain yang menutupi patung wanita tersebut. Dan alangkah kagetnya raja dan pengawalnya ketika melihat hasil pahatannya itu. Patung wanita yang ia kerjakan sangat jauh untuk dibilang cantik, berbanding terbalik dengan  apa yang diimpikan sang raja. Patung wanita itu terlalu pesek, bibir yang tebal juga memiliki kaki yang pendek.
Dengan kecewa dan berat hati, sang raja kembali bersama pengawalnya tanpa membawa patung wanita tersebut.
***
Dari cerita diatas kita mendapat kesimpulan bahwa kita tak perlu menghiraukan komentar orang lain akan hasil dari apa yang kita kerjakan. Hanya cukup menjadi diri sendiri tanpa mengikuti gerak-gerik orang lain, alias latah itu dapat membahagiakan kita kok. hehehe
Well, orang akan lebih nyaman ketika melihat orang lain yang memiliki prinsip hidup yang tidak mengikuti orang lain. Belajar dari pengalaman orang lain itu bagus, yang nggak bagusnya itu mengikuti betul-betul apa yang ia kerjakan. Toh, setiap individu itu punya warna tersendiri dalam hidupnya kan? So, dont worry about ur self, and dont worry about other selves :) (aduuuh, aku tuh ngomongin apa yah? dewasa banget!) hehehehe ^^

No comments: