It’s my super late post! I’m gonna post it for the rest day
of 2013!
(Sebelumnya, pasti visitor ataupun
reader di sini bakalan terbiasa sama post-postku yang super late ini, ya. Mohon
maaf dari diriku! Heuheu. I used to post here depends on my mood :p)
Menjelang akhir 2013, banyak
pengalaman baru yang harus kusyukuri pada Allah. Banyak kalimat Alhamdulillah
yang harus terlontar pada Sang Pencinta, karena mengizinkan langkahku berjalan
lebih jauh dari biasanya, mengizinkan mata untuk memandang yang belum terlihat
sebelumnya, dan menampilkan ekspresi menakjubkan terhadap semua yang baru itu.
Dan yang paling berkesan, di tahun
ini ortu mengizinkan perjalanan jauh pertamaku dengan pesawat. Sendiri! Itu terjadi
pada acara Kampus Fiksi dulu. (Ceritanya sudah kupost di entri sebelumnya, ya).
And now I’m gonna tell you about my second trip with the same distance, Jogja. Yang
terjadi pada tanggal 25-27 Oktober.
Berbekal tiket pesawat dan uang
jajan, akhirnya perjalanan dimulai!
Di sana aku tinggal di rumah kakak
senior yang merupakan alumni KampusFiksi juga. Ketemu sama salah satu teman
KampusFiksi, kita jalan-jalan ke Museum, alun-alun Jogja, Taman Sari, dan yang
terpenting ke kantor Redaksi Diva Press. Sebenarnya bingung juga bilang dalam
rangka apa perjalanan ini dilakukan, karena aku sendiri pergi tanpa jadwal
sampe ngerasa ini jalan yang panjang paling absurd sepanjang 2013! Hahaha. Dan selama
jalan-jalan itu pula, yang paling awkward adalah ketika everybody stared at
your shoes, not on yourself. Dan alasan aku buat make itu adalah buat nolongin
taruh barang ke kabin pesawat yang nggak bakal sampai kalo pake flat shoes.
Hehehe (Ini risiko buat orang yang tingginya Cuma 155cm banget huhu) Berasa artis
karena jalan make sepatu 10cm ke mana-mana sesekali nggak apa-apa kali, ya. :p
sehari ini doang, kok. Hehehe.
And this, I will show you my
pictures during my travelling. Niatnya cuma mau bikin envy yang belum pernah ke
sini aja sih. :p
KM 0 Jogjakarta. |
Somewhere nearby KM 0. |
With one of Museum Vederburg's statue. (Aku nggak kayak patungnya juga kan? :") |
Salah satu miniatur yang menyimbolkan proklamator jaman dulu. Lokasi: Museum Vederburg. |
Somewhere in Taman Sari. |
Di depan kolam renang yang legendanya biasa dipakai buat mandi permaisuri dan selir zaman dulu. |
Masjid 5 Pintu Taman Sari. |
Dan yang paling berkesan adalah…
bisa ke kantor Diva Press, ketemu beberapa editor dan krunya, diskusi kecil
sambil ngegosip, dan yang terakhir bisa beli buku!
Oh ya, terima kasih buat trio kakak
beradik (Kak Rara, Kak Risty, n Kak Tantri) yang udah izinin buat ngerecokin
rumahnya selama tiga hari. I miss you so bad! (Except omelannya Kak Tantri yaa…
:p)
Perjalanan ini belum seberapa,
mungkin suatu hari nanti Allah bisa izinin buatku melangkah lebih jauh lagi,
mendapat pengalaman yang lebih seru lagi, dan menemukan sesuatu yang
unpredictable lagi. Dan semoga bisa melihat dengan mata sendiri kekayaan
Indonesia sebelum mengenal kekayaan negara lain, bisa mengeksplorasinya dalam
sebuah karya sehingga nggak kalah kayanya sama yang lain. Aamiin. J
-AF J
Comments