Ini demi apa aku bisa blogging lagi???
Hehehe. Maaf
banget kalau jarang muncul di sini. Punten. Afwaaan. Dimaafin nggak? Kalau belum,
aku kasih alasan deh kenapa jarang muncul di sini. Bahkan, bulan kemarin aku
cuma satu kali posting entri. Hahihu.
Alasan pertama;
laptopku rusak! Sempat panik karena kata si Indah, teman sekamarku, sebabnya
bisa jadi karena virus. Haduuuh, buat orang-yang-gaptek-kayak-aku begini,
otomatis kalang-kabut. Ditambah lagi kebutuhan buat browsing cari pdf buat
proposal skripsi, bahan-bahan buat next novel (*ehm), sama kebutuhan lainnya semakin mendesak dan tumpang tindih. Kalau
nggak bisa browsing, terus aku kudu piyeeeee??
Eh,
ternyata, setelah otodidak otak-atik, jawabannya adalah si Mozila minta di-upgrade.
Yak, jegeeeeerr :D
Alasan kedua;
tadi aku sempat singgung masalah proposal skripsi. Dan, yup. I’m in the
middle of pusing tujuh puluh keliling. Rasanya mau nawarin diri ke dosen,
sidangnya bukan skripsi, tapi novel sendiri, deh, nggak apa-apa. Tapi pakai
bahasa Indonesia dicampur-campur ke Arab, bukan Arab full. Dua ratus
halaman nggak apa-apa, dibanding minimal tujuh puluh halaman tapi di halaman
pertama pun nggak tahu mau bahas apa. Kayaknya itu lebih baik daripada ngebedah
karya-karya Arab. Karena, sampai sekarang, inspirasi buat mulai nulis proposal
menguap tak bersisa. Bahannya susah dicari, begitu dapat, perjuangan banget
ngeharokatin sama menterjemahin. Rasanya mau nangis.
And sure, aku ngedown,
ngedrop, dan ngetepar.
Bukan berarti
aku putus asa begitu aja, tanpa berusaha sedikit pun dari A-Z. Bukan. Aku udah
berusaha, meskipun belum sampai Z, tapi, lebih sering jatuh daripada bangunnya.
Udah dua kali ganti topik, dan sepertinya sekarang mau ganti lagi karena saking
ngedownnya. Berusaha menyelundup ke ruang skripsi di Perpus, supaya
sedikit-banyak nemuin inspirasi. But, what I got? Aku malah kepengiiiin
banget jadi anak Sastra Inggris (Ya, rak di perpus disusun berdasarkan
fakultasnya dan itu dicampur) –seperti pilihan awalku kuliah dulu. Ngelihat topik-topik
bahasa Inggris yang begitu lebih mudah dicari daripada Bahasa Arabnya sendiri,
bikin mupeng. Rasanya ngiri sejadi-jadinya.
Dan caranya
aku menghibur diri adalah menenggelamkan diri ke dalam naskah-naskah fiksi yang
tengah kugarap. Make another productive day. Biar pun mood lagi ambruk,
tapi jangan semua pekerjaan jadi buruk. Setidaknya, satu project bikin
ngedown, satunya lagi kudu rampung and perfect –sekalipun menurut
versiku sendiri. Hehehe.
Jadi, mohon
doa, yaaa. Semoga semuanya dipermudah Allah dan aku bisa menyelesaikan tuntas
semuanya dengan hasil yang memuaskan. Aamiin.
Udah, itu
aja yang mau aku ceritain sebagai penebus kesalahanku karena nggak
posting-posting. Hehehe. Jadi, dimaafin nggak, nih? :P
-AF
Comments