Sebenarnya
aku bingung akan membicarakan hal ini dalam skala apa. Spesifik rasa global
atau global rasa spesifik. *ealah makin ngawur* tapi tapiii urusan memenangkan
hati sih, buat aku, aku gampang terkesan sama sesuatu, dan bakalan ekspresif
banget kalau nggak suka sama sekali. Dan 5 hal yang bikin aku terkesan
adalaaaaahhh…
1.
A Person with Good Sense of Humor
Orang yang punya sense of humor bagus
itu berguna banget buat meringankan hari meski seharian terasa berat, karena
sudut pandangnya itu cenderung antimainstream, bikin suasana jadi pecah. Kayak misalkan,
lagi dapet tekanan kanan-kiri, terus dicurhatin ke orang itu, responsnya—even
itu dia cuma ngomel—bisa aja bikin ngakak. Karena orang dengan jenis
seperti ini kebanyakan adalah orang yang cerdas dan peka; tahu titik-titik mana
yang bisa jadi punchline—yang nggak semua orang lain bisa dijadiin bahan
tertawa. Dan oh ya, favoritku, orang yang punya sense of humor bagus itu
nggak hanya pandai melucu, nertawain orang, tapi juga berbesar hati buat
nertawain diri sendiri dan ditertawakan orang lain. Orang kayak begini tuh
tipikal orang yang everybody’s best friend banget. Simbiosis mutualisme.
Hubungan pergaulan jadi renyah, dan berteman tanpa merasa dirugikan.
2.
Orang yang suka baca buku dan berwawasan luas
Berhubung aku orangnya moody parah dan
bisa gampang bosan kalau menghadapi orang yang kalau diajak ngobrol, responsnya
basi banget, nah jenis orang kayak begini nih yang bikin aku terkesan; orang
yang berwawasan luas dan suka baca buku. Percaya atau nggak, seseorang bisa
dinilai dari caranya merespons, berbicara, berargumen—orang ini kelihatan
banyak baca buku, atau orang ini ngomong begini karena bergaul sama si ini,
atau orang ini bisa ngomong begitu karena pernah merasakan ini. Buat aku—yang bacaannya
masih cupu-cupu gini—seseorang yang kelihatan berwawasan luas (dinilai dari
caranya berargumen) selalu memberi kesan tersendiri begitu argumennya bisa
dinalar logika, bisa ngelurusin hal yang random, bisa ikut berkelakar
soal parodi-parodi seputar ilmu pengetahuan, bisa memberi problem solving yang
baik, nggak pelit buat berbagi ilmu dan nggak menjatuhkan satu sama lain hanya
perkara selera membaca. Lagi-lagi, tipikal everybody’s best friend lah
yaa… siapa juga yang nggak mau punya teman kayak begini?
3.
Pandai bergaul
Pandai bergaul di sini maksudnya adalah bisa
membawa diri dalam berbagai situasi—tapi tetap menjadi diri sendiri. Nggak individualis—yang
kalau diajak ngumpul malah nyuekin dengan main ponsel sendiri—itu rasanya kan
nyebelin banget. Mending kalau ponselnya buat we-fie, lah kalau buat chat
sendiri… di luar waktu ngumpul kan juga bisa.
Orang yang pandai bergaul dan banyak temannya
juga itu kelihatan dari caranya care sama sahabatnya, dedikasinya,
bagaimana dia mengatur egonya dalam lingkar pergaulannya, juga bagaimana
orang-orang menilai tentang dia.
4.
Loyalitas dan tulus membantu
Tulus membantu di sini maksudnya benar-benar
tulus, yaa… bukan yang ngerasa tulus lalu dia sesumbar ke mana-mana soal
ketulusan (palsu)-nya. Yang kayak begitu mah mending ngomong sama tembok
aja!
Memang sih, ketulusan seseorang nggak gampang
dinilai karena letaknya ada di lubuk hati. Seberapa besar loyalitas kita
membantu seseorang juga nggak kasat mata buat diukur. Tapi begitu kita merasakan
hal genting, ada orang baik (yang kayaknya diutus Tuhan) buat membantu, begitu
kita repot-repot ingin membalasnya, dia justru bilang, “udah sih, santai aja.” Dalam
hati berdoa, mudah-mudahan orang ini selalu dalam kebaikan, juga jumlahnya dilipatgandakan.
Sebanyak apa pun kekurangan kita, tapi begitu kita membantu tanpa pamrih, akan
selalu punya nilai plus, kan? =)
5.
Has a Good Voice For Reciting The Holy Quran
Kalau ini tipikal orang yang
jadikan-aku-muridmu-Guru-able bangeeet. Dulu, aku pernah satu kamar sama
seorang Qori’ah dan dia minta pendapat soal nada tilawahnya sebelum manggung;
kata dia, bagusan yang ini, atau yang begini? Nah bukannya aku memberi
solusi, tapi justru malah gagal fokus dengan terperangah sama suaranya pas baca
Qur’an. Kata dia yang nggak pernah kulupa, “Banyak orang yang nanya gimana bisa
nyanyi dengan bagus, saranku cuma satu; perbaikilah ngaji kita. Jangan bosen
tilawah.” Sebuah kalimat yang nampar aku banget sebagai yang kalau ngaji lebih suka
dan pede dalam hati. -_- *cupuw*
Nah, udah. Sebenarnya poin-poinku global
banget, yes. Rata-rata tipikal siapa pun akan dimenangkan hatinya dengan
sifat-sifat orang di atas. Tapi yang terpenting dalam sebuah pergaulan sih,
sebisa mungkin kita menempatkan diri tanpa harus memanipulasi, tipu-tipu, take
and give (biar seimbang)—atau yang lebih baik take less give
more, bukan take more give less. Karena hidup durasinya lebih
panjang dari film-film atau novel, kalau suatu hari udah merasa ‘menang’ karena
bisa mendapatkan sesuatu tanpa harus melakukan banyak, belum tentu ke sananya
jadi akan lebih mudah, kan? ;)
-AF
Comments
Point terakhir nampar banget. Ahahaha...sungkem sama qoriah itu :") dari Anggi, penyanyi kamar mandi.
Ya Allah, tan... adanya solar...=)))