Monday, February 20, 2012

INDONESIA's POOR MAN

Poor Man atau yang bisa juga disebut orang miskin di Indonesia tidaklah bisa untuk terhitung jari lagi mengingat Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang, dan bukan negara maju. Entah disini di anggap berkembang sebagai apa mengingat banyaknya kasus aneh yang menimpa negara kita.
Orang miskin memang cukup bermacam-macam -seperti yang sudah kita ketahui-, mulai dari yang miskin sekali, yatim piatu, gelandangan, sampai.. yang mengaku bahwa dirinya miskin!
Kebanyakan mereka yang memiliki pola pikir bahwa dirinya miskin terkadang kurang bersyukur kalau kenyataannya mereka memiliki apa yang seharusnya mereka punya. Dan tentunya, miskin disini bukan berarti ia mengaku miskin di hadapan Tuhannya. Bukan.. bukan..
Maksudku disini adalah, orang yang memiliki kebutuhan yang cukup namun mengaku dan berpura-pura miskin untuk mendapatkan sesuatu yang lebih! Dan jelas-jelas hal ini benar-benar gak adil untuk siapapun..
Sebagai contoh; aku pernah nonton reality show Uya Kuya di salah satu stasiun televisi, ia menghipnotis salah satu pengemis ibu-ibu yang membawa anak-anak. Dan aku mengambil kesimpulan yang di dapat dari hasil hipnotisnya bahwa.. ia -sebagai pengemis- bisa menghasilkan 4juta dalam sebulannya. Sebuah gaji yang belum tentu didapat oleh pegawai tetap disuatu kantor atau manapun. Bahkan dalam waktu bulan Ramadhan, ia bisa mendapat 7-8juta! Terkadang, ia bisa langsung belanja ke mall selepas mengemis. ckck
Untuk masalah malu atau tidaknya, ia berpikir 'untuk apa malu sedangkan ia tidak mencuri?' dan kabarnya lagi, ia pernah ditangkap polisi dan dengan mudah dibebaskan berkat lembaran uang. Well, hukuman yang benar-benar tidak adil, bukan?
Cerita lagi; saat-saat aku kehilangan ponsel dan belum sempat beli lagi, aku pergi ke suatu tempat dan naik sebuah bis patas. Saat itu ada seorang pengamen dan menyanyi sepanjang perjalanan. Well, aku merasa iba dan memberinya sebagian yang kupunya. Dan pikiran baikku perlahan-lahan berubah menjadi tatapan sinis ketika aku melihat pengamen itu menelfon temannya lewat ponselnya dan tertawa terbahak-bahak. Ternyata.. ia tidak semiskin yang kukira..
Dan lanjut ke kejadian yang baru kemarin menimpaku. Saat naik patas AC dari blok-M ke Bekasi, seorang perempuan yang kelihatannya 5 tahun lebih tua dariku duduk di sebelahku. Saat itu posisiku duduk di barisan kedua dan menghadap jendela. Seperti biasa, pengamen datang dan saat itu pengamennya adalah seorang ibu dengan anak-anaknya yang aku gak tau persis berapa jumlahnya.
Singkat cerita, anak dari pengamen itu melakukan sesuatu yang membuat perempuan di sampingku itu kesal dan terganggu. Perempuan itu reflek menarik  rambut anak itu dan sontak saja anak itu teriak sehingga menyebabkan keributan antara ibunya dan perempuan di sebelahku itu.
Tentu saja, setelah ia tahu anaknya diganggu dengan perempuan ini, ibunya langsung marah tanpa jeda sebelum tahu apa sebabnya perempuan itu melakukannya. Kejadian ini cukup membuat risih seisi bis termasuk aku yang disampingnya.

Ternyata... sebenarnya di Indonesia banyak orang yg sebenarnya berkecukupan namun berpura-pura dan kita setidaknya harus berhati-hati untuk kepura-puraannya..

No comments: