Thursday, February 14, 2013

Hello, it's Aleva!

Kali ini aku mau ngenalin beruang coklatku yang (sebenarnya) udah jadi temanku sejak kira-kira enam tahun yang lalu. Dan jahatnya aku, baru kepikiran namanya sekarang. Haha, parah! Kenalin ya, semuanya.... Namanya Aleva, boneka beruang coklat untuk cewek yang suka banget sama warna coklat :p
Bagi yang ingin tahu filosofinya kenapa kuberi nama Aleva, jadi ceritanya begini...
Aleva itu singkatan. AL diambil dari namaku, dan EVA diambil nama si pemberi Aleva ini untukku. Ya, Aleva ini adalah pemberian dari Eva, sahabatku. Sahabat yang amat sangat baik untukku, dan bagi para pembaca tulisan ini kuharap keikhlasannya untuk mendoakan sahabatku yang bernama Eva tersebut ya, karena..... saat ini Eva berbeda alam dengan kita, dia sudah dipanggil lebih dulu oleh Yang Maha Kuasa nggak jauh setelah ia memberikan Aleva untukku. Semoga dia tenang di alamnya sana. AMIN :')
Saat ini, Aleva kuistimewakan dari kawanan bonekaku yang lain. Aleva sering mengingatkanku pada mimik wajah Eva saat dia memberikan Aleva untukku.
"Ini oleh-oleh dari Eva untuk Piah, setiap kali Eva jalan-jalan dan ketemu aksesoris beruang dan coklat, pasti Eva langsung keingetan Piah deh." katanya begitu dengan ciri khasnya yang suka menyebut huruf F menjadi P.
I'm really touched!
Oh ya, sebelum Eva memberiku Aleva, sebenarnya ada satu barang lagi yang ia kasih. Celengan tabung bergambar beruang Forever Friends berwarna coklat. Baik Aleva maupun celengan beruang itu sama-sama diberikan padaku dalam bentuk kejutan, dan aku tidak meminta padanya sebelumnya. Benar-benar membuatku terharu juga menyisakan kenangan panjang begitu kutahu hidupnya sangat singkat. Eva pergi meninggalkan kami bersama Nandar, teman seangkatanku juga yang kebetulan saat itu sedang dekat dengan Eva. Mereka mengalami kecelakaan motor yang parah sehingga menewaskan keduanya di tempat. Eva yang tomboy dan benci sekali dengan warna pink, saat itu menggunakan kaus pink saat berjalan dengan Nandar. Semua nggak ada yang tahu, bahwa saat itu merupakan hari pertama dan sekaligus terakhir kalinya ia memakai kaus berwarna pink. Kabar itu menggemparkan kami -para sahabatnya- terutama aku yang satu jam sebelumnya masih menerima telepon darinya sebelum ia pergi bersama Nandar. Tentu saja aku shock bukan main begitu menjadi orang pertama setelah keluarganya dan orang-orang di luar TKP yang mengetahui kabar duka tersebut. Tantenya meneleponku dan seakan memaksa pikiran kemustahilanku bahwa Eva sudah pergi, selama-lamanya....
Untuk Eva, kuharap kau selalu tenang di sana. Doa kami selalu menyertaimu, dan Aleva kini selalu menjadi temanku sebagai pelarianku jika aku merindukanmu. :')

No comments: