Tuesday, February 19, 2013

If I Ask These Question, Will You Answer Me?

Beberapa hari ini, banyak banget pertanyaan yang belum kutemuin jawabannya hinggap di pikiranku. Mungkin ya sebabnya karena, semakin banyak waktu yang kita habiskan, semakin banyak juga pola pikir orang yang kita temui, maka bertambahlah kapasitas benturan atas pikiran masing-masing kepala. Dan terbentuklah pertanyaan-pertanyaan yang sudah kurekapitulasi di sini:
1. Kenapa kebanyakan orang berpikir: ketika seseorang mengambil kuliah di jurusan X maka pekerjaan yang akan didapatinya harus berhubungan dengan jurusan tersebut? Semakin bagus jurusannya, semakin jelas pekerjaannya yang akan didapatnya kelak.
Pertanyaan ini terlintas ketika aku ditanya oleh beberapa orang, dan most of them yang mendengar jawabanku ttg jurusanku di Sastra Arab, mereka jawab: "Kalo lo keluar dari situ mau kerja jadi apaan? heran deh gue sama orang-orang yang ngambil jurusan kayak gitu!"
How about me? Rasanya nyesek,sek,sek! Sederhananya, selama ini aku suka mempelajari bahasa-bahasa asing di samping aku suka gambar-gambar dan desain asal-asalan. Dan itu jadi salah satu alasanku kenapa aku memilih jurusan Sastra Arab. Aku hanya menseriuskan hal-hal yang kusuka, dan berhubung bahasa Arab pernah kupelajari di sekolah dulu, jadi aku akan mengembangkan itu saat perguruan tinggi. Apa itu SALAH?
Cause my father said: "Orang cerdas akan dicari pekerjaan, bukan mencari pekerjaan." Jadi kesimpulanku; Orang cerdas yang akan sukses itu tidak bergantung pada jurusan yang terkenal dan bergengsi.
2. Haruskah sebuah jurusan itu mencirikan symbol bahwa dia berasal dari jurusan tersebut? (contoh: seorang mahasiswa dari jurusan kedokteran membawa alat-alat kedokteran kemana-mana).
Masih seputar jurusan dan dunia perkuliahan, pertanyaan ini muncul ketika aku ditanya oleh teman lesku: "Eh, katanya di UIN kan ada jurusan Tafsir Hadits tuh, berarti dia kemana-mana bawa Al-quran dan buku-buku hadits yang tebel itu ya? Jurusan mereka jurusan surga banget ya?"
Aku jawab santai: "Ya nggak lah, mereka nggak terus-terusan bawa itu kali, mereka juga bawa hape, tas, binder dll." (aku sengaja menjawab secara defensif, dengan maksud tersirat, tentunya).
Padahal, tanpa pertanyaan tersebut muncul, seharusnya mereka udah dapat jawabannya. Dan aku juga punya jawaban seriusnya; Seorang mahasiswa tidak harus identik dengan jurusannya. Contoh kecilnya; bisa aja aku (mahasiswi sastra Arab) membawa buku hadits kemana-mana, juga anak Tafsir Hadits membawa Kamus Munawir kemana-mana. Bukan kejanggalan yang fatal, kan?
Masalah jurusan surga atau nggak, itu kedengerannya sedikit hiperbolis karena masing-masing kembali pada individunya. Dan juga, setiap orang yang menuntut ilmu di jalan Allah, akan ditinggikan derajatnya, dimuliakan posisinya, dan semoga itu menjadi celah untuk ke surgaNya. AMIN :D
3. Slogan: "Nikah muda, banyak masalah!", bukannya keliru ya? Karena menurutku seharusnya: "Kawin muda yang nggak nikah-nikah akan lebih bermasalah!"
Selama ini aku nggak begitu ngerasa aneh sama orang yang berkeputusan untuk nikah muda. Menurutku, kita harus kasih apresiasi atas keputusan matangnya, yang berarti juga udah serius untuk menjalankannya sepanjang hayat. Aku selalu kagum pada orang -terutama laki-laki- yang menikah muda, karena mereka memuliakan perempuan dengan menggandengnya menjadi istri, bukan pacar yang statusnya belum halal juga belum ada jaminan dia menjadi masa depan kita. Berbeda pandanganku terhadap orang yang kawin muda akibat pacaran yang tak berbatas. Mereka seharusnya yang diberikan slogan sebagai peringatan. Bukankah begitu?
4. Kenapa cowok berlesung pipi kebanyakan ganteeeng, hah! Eh... eh... jangan bingung. eh, jangan nungging juga. Kenapa? Kenapa? Baca ajaa...
Ini pertanyaan murni (yang bersifat nggak jelas dan sekedar intermezo) dari seorang gadis yang lagi kesemsem ngeliat cowok berlesung pipi, nggak percaya? Cekidot...
Lee Min Ho, lesung pipinya yang bikin ganteng (banget)!
Siwon, i melted every found his smile :*
Mas Micky, lesung pipinya kelihatan malu-malu. Nggak senampak dua cowok keren di atas :D

 Sekian dari saya, kenapa sekian? iya, biar nggak lama-lama meltingnya :p dan juga alasan khususnya... tiba-tiba keingetan beli minum belum bayar!
Mungkin pertanyaan-pertanyaan di atas yang sifatnya serius, bakal terjawab lagi nanti ketika Insya Allah aku masih  blogging lagi di tahun 2015, dan semoga aja di tahun segitu aku banyak konsumsi beberapa refrensi buku, menyelami beberapa cerita dan masalah biar semakin logis :D Tapi.... sebelum tahun segitu mulai, ada yang mau bantu aku jawab? komen aja yaaaa ^^ Sayonara~

No comments: