Tuesday, February 12, 2013

Lika Liku Online Shop

Awalnya, aku nggak begitu suka sama jasa online shop. Kenapa? karena aku berpikiran, selama aku bisa beli via offline (transaksi langsung), aku akan lakukan itu. Ditambah lagi waktu itu ada temanku beli cardigan  via online bbm, ternyata hasilnya nggak sebagus yang di foto. Saat itu aku mikir, "kenapa nggak jual fotonya aja sih, kalau hasilnya ternyata berbanding jauh?"
Sampai akhirnya..... Aku ikut-ikutan menggunakan jasa online shop.
Barang yang pertama kubeli adalah Flashdisc. Barang yang menurut kita hasilnya nggak bisa dimanipulasi lewat foto, nggak seperti beli baju atau sebagainya. Harganya murah, dan saat itu yang jual adalah orang terdekatku. Pertimbangan yang cukup matang dan kondisi yang terpercaya biar kita nggak rugi. Eh ternyata.... Jeng jeng jeeeeng.... Memori Flashdisc-nya kayak termanipulasi. Di depannya tertulis memori 16 GB, tapi kenyataannya setelah terisi 7 GB, Flashdisc-nya nggak mau nampung lagi. Foto-fotoku yang ku-cut-paste di situ hilang semua! Good! GOOD!
Lalu yang kedua, aku beli buku untuk kado pernikahan temanku. Pesan tiga hari sebelum hari H lewat contact person penulisnya (yang ini punya label terpercaya juga. Karena aku suka stalking twitter penulisnya).  Berhubung lokasi pernikahannya jauh, jadi aku udah pergi dari rumah sehari sebelumnya. Jadi, aku berharap-harap cemas supaya bukunya datang dua hari setelah hari pemesanan. Sampai akhirnya, aku bbm penulisnya (yang sebagai pemilik publishing house juga) untuk menanyakan kepastiannya kapan buku itu datang.
Aku: "Mbak, kemarin aku order buku mbak untuk pernikahan temanku hari ini. (posisiku adalah sehari sblm hari H, tepat saat hari aku akan pergi ke lokasi) Kira-kira sampai kesini kapan ya kalau pesannya dari dua hari yang lalu?"
Penulis: "Oh, coba hubungi contact person-nya. Aduh, kekejar nggak ya.... Tapi kemarin saat pemesanan bilang nggak sebagai kado untuk hari ini?"
Aku diam. Pertanyaan pertama yang ada di pikiran: "Emang bilang dulu ya seharusnya?" Terus pertanyaan kedua: "Lah, kenapa gue nggak kepikiran?" Jadi saat itu aku jawab...
"Nggak, mbak.. oh, makasih ya mbak..."
Haduh! Mampus gue! Giliran udah terpercaya, aman, sentosa gini, akunya yang dudul. Kenapa nggak kepikiraaaan? Kenapa nggak bilaaaang? Seharusnya kan...... argh!
Gara-gara itu, aku pasrah. Yaudah deh, kadonya belakangan aja paketin ke rumah pengantinnya. Karena sebelumnya aku berharap tuh buku kayak pahlawan yang datang pada saat-saat injury time: Tinggal beberapa langkah lagi keluar rumah, tukang paketnya datang ngasih bungkusan. Ternyata nggak.
Ah ya, for your info: lokasi pernikahannya ada di Bogor, dan aku berangkat dari Ciputat karena sehari sebelumnya harus les English. Saat udah sampai di Ciputat dan mau ikut les jam keduanya, ibuku chat via Whatsapp: "Kak, paketnya udah datang tuh..."
Aku totally cengo! What a ------, kenapa baru datang sekarang? Hah!
Terpaksa, rencana kembali ke awal; paketin kadonya ke rumah pengantinnya.... -_-

No comments: