Tuesday, March 26, 2013

EXPERIENCES OF THE MOTORCYCLE

Masih ada kaitannya dengan postingan yang lalu mengenai Hypho. Dan u know? efek dari situ ternyata lumayan ngena di aku. Jadi gampang kapokan, dikit-dikit trauma.
Salah satu kekapokanku yang belum sembuh sampe sekarang itu, adalah aku jadi nggak bisa buat mengendarai motor. Jangankan buat mengendarai, jadi penumpang aja bawaannya deg-degan terus. Dikit-dikit was-was. Apalagi kalau pengendaranya ngebut, trus main salip (re: adek gue. -__-).
Tapi waktu itu sempat berusaha ngelawan keras agar nggak kapokan terus. And you know what i did? Aku jadi mau dibonceng semotor bertiga, alias cengtri. Waktu itu dari tempat les sampai kos-kosan, dan kita bertiga sama-sama memakai rok panjang. Huaah, apa boleh buat kalau legging harus kelihatan? Untung waktu itu malam-malam, jadi nggak begitu kelihatan. Kekeke... Walaupun sepanjang perjalanan lebih banyak teriak, terutama waktu ngelindas polisi tidur.
Itu belum seberapa sih, sebelum itu aku juga nekad ikutan cengtri jalan dari Ciledug sampai Ciputat sepulang ta'ziyah dari rumah guru. Kebayang nggak sih capeknya? Bukan jarak yang ditempuh yang menyebabkan capek, tapi cengtrinya itu, teriak-teriak sepanjang perjalanan, ketawa-ketiwi, dan lagi-lagi kita bertiga make rok. Capeknya bertubi-tubi. Apalagi jalanannya nggak mulus, terjal banget. Lampu seinnya nggak optimal, rok kita takut kena roda. Dan sebagai cewek, paniknya ruarr biasa.
Lalu belum lama ini, aku kayaknya dapet tegoran supaya nggak nekad lagi buat ngatasin kapoknya naik motor. Ya, jatoh dari motor saat kembali cengtri, teguran yang mahadahsyat untuk mengembalikanku menjadi kapok lagi. Meskipun nggak separah jatuh sebelumnya yang hampir ditabrak kontainer, tapi lumayan untuk jadi sarana penyadaran. Celana jadi kotor. Dari segi luka, aku nggak separah teman-temanku yang kena lecet. Sedihnya, kita jatuh karena jalanan yang licin, dan jatuh di tempat yang licin nan becek.
So, what should i do? Kayaknya aku emang nggak jodoh ya buat jadi pengendara motor, kalo jadi penumpang aja nasibnya begini. Beberapa temanku juga punya alternatif lain untuk mengatasi itu semua, salah satunya adalah; nyetir mobil! Bagaimanapun, mobil lebih aman daripada motor. Kalau ada kemungkinan buruk, yang kena mobilnya dulu sebelum pengemudinya. Dan bokap juga udah ngasih persetujuan untuk mengendarai yang satu ini.
"Lo mending belajar bawa mobil aja, Fhe. Jaman sekarang, cewek tuh emang kudu bawa mobil deh kayaknya biar aman."
"Tapi gimana? gue panikan banget. Kemaren aja pas nyokap nyetir dan diklaksonin sama mobil belakang, gue yang panik. Terus kalau mau lewat jalan yang terjal kayak bukit-bukit itu juga, gue yang lebih takut sendiri dari pada supirnya."

Hhhh... emang susah ya jadi orang panikan gini >,<

No comments: