Monday, March 17, 2014

[PARE 6]: INI TEMPAT REUNI KITA!

Seperti yang kuceritakan sebelumnya, perjalanan ini berbekal dari rencana yang setengah matang. :p Alhamdulillah, berkat izin Allah, aku pergi dengan timing yang pas. Yaitu saat masa-masanya libur kuliah yang ternyata… banyak teman-temanku yang berencana serupa. Jadi, kita bisa curi waktu untuk ketemuan.
Reuni pertama itu bersama teman-teman seangkatan di FLP Jakarta –sebuah komunitas kepenulisan yang merupakan singkatan dari Forum Lingkar Pena. Dari beberapa bulan sebelumnya, kami memang sudah ada omong-omong buat ke Pare saat liburan. Tapi belum ada tindak lanjut yang matang saat itu. Cuma Bu Oii sepertinya, yang dari jauh-jauh hari harus kirim ‘proposal’ ke suaminya supaya bisa di-acc. :p Beda sama aku yang masih maju-mundur sama rencana sendiri waktu itu…
Selain Bu Oii, ada Lya yang merupakan mahasiswi psikologi UI yang datang beberapa hari setelah bu Oii. Mereka menempati camp yang sama, padahal tanpa kesepakatan apa-apa sebelumnya. Menurut cerita Lya, mereka sama-sama kaget begitu saling menemukan satu sama lain di camp-nya. Ihiiy, kayak di sinetron ih… ;P
Mereka berdua yang pertama menemuiku saat aku baru-baru sampai di Ocean dengan naik sepeda. Bikin heboh di sekitar maskan sebentar, sebelum akhirnya sadar lagi kalau ternyata kita lagi di kampung orang! Hohoho. Oh ya, kesempatan untuk ketemu mereka itu sempit banget. Apalagi sama Bu Oii. Karena tiga hari setelah aku tiba di Pare, Bu Oii langsung pulang ke Jakarta. Sementara sama Lya, waktu ketemu bisa dua minggu. Sayangnya kami sama-sama sibuk (dan bbku rusak saat setelahnya) jadi jarang ketemu. Hiks…
Pertemuan kami bertiga yang paling berkesan itu saat Bu Oii mau pulang. Kami buat semacam farewell party di warung Ketan Susu –tempat nongkrong yang paling famous di sekitar Pare- dan aku harus bela-belain ngejar waktu dengan bersepeda (dan saat itu pakai gamis) dari jalan Sakura ke jalan Gelagah. Berhubung saat itu statusku masih jadi pendatang baru, jadi aku sempat putar-putar jalan dulu sehingga terkesan jauh. Padahal mah aslinya nggak begitu. -___-
Itu pertama kalinya aku tahu warung Ketan yang ternyata lagi ramai-ramainya. Warung outdoor sederhana, yang hanya buka dari siang sampai sore, dan asyik untuk kongkow sama teman-teman (maklumlah, di Pare nggak ada sevel). Hihihi.
dari kiri: Lya, Fhea, Bu Oii. :)
Bu Oii's farewell party. :'0
Di pertengahan bulan, datang Fika dan Nenden –teman sekelasku di kampus yang menempati Aidina 1 di Ocean. Mereka tinggal di camp bahasa Inggris, belajar dua bahasa sekaligus (Arab dan Inggris), dan kudengar juga Fika ambil kelas musik gitar. Awalnya, mereka ingin menghabiskan satu bulan di sana, jadi dua minggu setelah aku dan Lele pulang, dia masih menetap. Sayangnya, keputusan berubah saat musibah menimpa Nenden. Dia jadi pulang bareng aku dan Lele, sementara Fika tetap menggenapkan waktu hingga satu bulan.
Kami semua, para mahasiswi UIN, berkumpul. Segerombolan anak BSA, dan ada Ova juga yang merupakan anak jurusan filsafat di kampus. Rasanya lucu, beberapa dari kami yang awalnya nggak kenal satu sama lain, harus saling kenal ketika sudah berada di tempat yang ratusan kilometer jauh dari kampus. It’s unbelievable fact. :p
Sekelompok anak UIN Ciputat; Gita, Ami, Ova, Kiki, Lele (Bobon), Fhea.
Reunian anak BSA: Gita, Nenden, Ami, Fika, Kiki, Lele, Fhea. :)
Dan reuni ketiga… adalah reuni yang paling berkesan (bukan berarti yang ketemu lainnya gak berkesan maksudnya :D). Akhirnya aku bisa kembali bertemu dengan seorang yang lebih dari best friend! yang datang dari Lombok. Dia itu nyontekmate yang handal, bolosmate, onlinemate, dan dramakoreamate, intinya soulmate banget sama dia. :p Kita udah lama nggak bertemu sejak kelulusan SMA! Rasanya kayak nggak ada orang di sekitar begitu kita ketemu malah heboh, jingkrak-jingkrak, dan nggak malu buat pelukan ala Teletubies. Hihi. Aku manggilnya Nicuo. Kalau mau tahu seperti apa orangnya, baca ceritanya di sini:  http://nizwaayuni.blogspot.com/.
Bersyukur dia nggak berubah. Masih sama dengan Nicuo yang aku kenal dulu saat dihardik dan diusir ustadzah yang matanya mendelik (maaf, Cuo. Gue cuma ingat yang ini. hahaha).  Masih suka uber-uber wifi atau hotspot untuk online. Entah itu socmed, atau dia mau download drama Korea baru. Dia masih gila! (alhamdulillaaaah…), setidaknya kalau dia waras, pasti ada yang salah.
Begini deh, untuk menambah kepercayaan kalian, aku kasih cuplikan percakapanku sama dia waktu ketemu.
“Eh, Fe. Udah nonton dramanya Kim Soo Hyun yang baru belom?” tanyanya ke aku.
“Belum. Nggak tau deh. Semenjak di sini, gue nggak begitu update sama drama,” balasku woles.
“Eh sumpeh deh, Feee… dia keren banget di sana! Pokoknya lo harus nonton. Nggak bakal nyesal lo!” (lalu, dilanjutkan dengan kalimat-kalimat profokatif dengan mendeskripsikan peran-peran di dalam drama).
“Oh ya udah. Nanti pas gue balik ke Jakarta, gue minta copy-annya sama temen gue. Pasti udah ada.”
Lalu bahasan berbelok. Dia membuka topik tentang online. “Gue aja download. Gue nih kalau udah di Lombok, main ke mall (yang aku lupa apa namanya :p) cuma mau ngincer hotspotnya aja. Gila, di sana kencang boo!!”
Sambil geleng-geleng kepala, aku ketawa. Mukanya ekspresif banget saat cerita soal online dan teman-temannya. Udah kayak separuh hidupnya sendiri. Hahaha. Dasar error!
Lalu, ponselnya berdering. Dari asal sepenangkapku, orang di seberang sana sepertinya sedang nitip sesuatu yang ada kacang hijaunya pada Nicuo ini. Entah itu bubur atau es, aku nggak begitu dengar. Lalu, dengan santainya Nicuo bilang ke penelepon di seberang, “Aduh, Sayaang. Nggak aku beliin. Gunung Kelud mau meletus jadi kacang hijaunya nggak tumbuh.”
Apa coba? Nih orang, sekali ketemu udah bikin ketawa jumpalitan. Gila!
Emang dasarnya cewek, kalau ketemu teman lama, pasti nggak jauh dari ngegosip. Sebenarnya kita nggak ngegosip juga sih, cuma saling tukar kabar teman yang lost contact. *ngeles* :p. Dan semakin kita nyari tau kabar, semakin berdecak kagum sama teman-teman yang perkembangannya setelah lulus SMA itu maju pesat. How wonderfull they are!
And this is her. Please say hello for this Miss Online. :))
Sebenarnya banyak banget temanku yang di Pare, sayangnya kami sama-sama sulit buat sinkronkan waktu bertemu. Dikit-dikit bentrok dan pada akhirnya dengan sangat menyesal harus nggak ketemu sampai terakhir. Hikss… maaf ya, Natan, Asti, dan lain-lain yang belum sempat ketemu. Semoga next chance kita bisa ketemu lagi di waktu yang tepat tanpa alat komunikasi yang rusak. errr! -___-
And I should say thanks to this place. Terima kasih buat kota Pare yang ternyata tanpa disangka bisa jadi penghubung kembali silaturahim kami. I’m deeply touched :’) Love love!
-AFJ

No comments: