Saturday, January 7, 2017

DAY 6: FIVE WAYS TO WIN MY HEART



Sebenarnya aku bingung akan membicarakan hal ini dalam skala apa. Spesifik rasa global atau global rasa spesifik. *ealah makin ngawur* tapi tapiii urusan memenangkan hati sih, buat aku, aku gampang terkesan sama sesuatu, dan bakalan ekspresif banget kalau nggak suka sama sekali. Dan 5 hal yang bikin aku terkesan adalaaaaahhh…
1.      A Person with Good Sense of Humor
Orang yang punya sense of humor bagus itu berguna banget buat meringankan hari meski seharian terasa berat, karena sudut pandangnya itu cenderung antimainstream, bikin suasana jadi pecah. Kayak misalkan, lagi dapet tekanan kanan-kiri, terus dicurhatin ke orang itu, responsnya—even itu dia cuma ngomel—bisa aja bikin ngakak. Karena orang dengan jenis seperti ini kebanyakan adalah orang yang cerdas dan peka; tahu titik-titik mana yang bisa jadi punchline—yang nggak semua orang lain bisa dijadiin bahan tertawa. Dan oh ya, favoritku, orang yang punya sense of humor bagus itu nggak hanya pandai melucu, nertawain orang, tapi juga berbesar hati buat nertawain diri sendiri dan ditertawakan orang lain. Orang kayak begini tuh tipikal orang yang everybody’s best friend banget. Simbiosis mutualisme. Hubungan pergaulan jadi renyah, dan berteman tanpa merasa dirugikan.
2.      Orang yang suka baca buku dan berwawasan luas
Berhubung aku orangnya moody parah dan bisa gampang bosan kalau menghadapi orang yang kalau diajak ngobrol, responsnya basi banget, nah jenis orang kayak begini nih yang bikin aku terkesan; orang yang berwawasan luas dan suka baca buku. Percaya atau nggak, seseorang bisa dinilai dari caranya merespons, berbicara, berargumen—orang ini kelihatan banyak baca buku, atau orang ini ngomong begini karena bergaul sama si ini, atau orang ini bisa ngomong begitu karena pernah merasakan ini. Buat aku—yang bacaannya masih cupu-cupu gini—seseorang yang kelihatan berwawasan luas (dinilai dari caranya berargumen) selalu memberi kesan tersendiri begitu argumennya bisa dinalar logika, bisa ngelurusin hal yang random, bisa ikut berkelakar soal parodi-parodi seputar ilmu pengetahuan, bisa memberi problem solving yang baik, nggak pelit buat berbagi ilmu dan nggak menjatuhkan satu sama lain hanya perkara selera membaca. Lagi-lagi, tipikal everybody’s best friend lah yaa… siapa juga yang nggak mau punya teman kayak begini?
3.      Pandai bergaul
Pandai bergaul di sini maksudnya adalah bisa membawa diri dalam berbagai situasi—tapi tetap menjadi diri sendiri. Nggak individualis—yang kalau diajak ngumpul malah nyuekin dengan main ponsel sendiri—itu rasanya kan nyebelin banget. Mending kalau ponselnya buat we-fie, lah kalau buat chat sendiri… di luar waktu ngumpul kan juga bisa.
Orang yang pandai bergaul dan banyak temannya juga itu kelihatan dari caranya care sama sahabatnya, dedikasinya, bagaimana dia mengatur egonya dalam lingkar pergaulannya, juga bagaimana orang-orang menilai tentang dia.
4.      Loyalitas dan tulus membantu
Tulus membantu di sini maksudnya benar-benar tulus, yaa… bukan yang ngerasa tulus lalu dia sesumbar ke mana-mana soal ketulusan (palsu)-nya. Yang kayak begitu mah mending ngomong sama tembok aja!
Memang sih, ketulusan seseorang nggak gampang dinilai karena letaknya ada di lubuk hati. Seberapa besar loyalitas kita membantu seseorang juga nggak kasat mata buat diukur. Tapi begitu kita merasakan hal genting, ada orang baik (yang kayaknya diutus Tuhan) buat membantu, begitu kita repot-repot ingin membalasnya, dia justru bilang, “udah sih, santai aja.” Dalam hati berdoa, mudah-mudahan orang ini selalu dalam kebaikan, juga jumlahnya dilipatgandakan. Sebanyak apa pun kekurangan kita, tapi begitu kita membantu tanpa pamrih, akan selalu punya nilai plus, kan? =)
5.      Has a Good Voice For Reciting The Holy Quran
Kalau ini tipikal orang yang jadikan-aku-muridmu-Guru-able bangeeet. Dulu, aku pernah satu kamar sama seorang Qori’ah dan dia minta pendapat soal nada tilawahnya sebelum manggung; kata dia, bagusan yang ini, atau yang begini? Nah bukannya aku memberi solusi, tapi justru malah gagal fokus dengan terperangah sama suaranya pas baca Qur’an. Kata dia yang nggak pernah kulupa, “Banyak orang yang nanya gimana bisa nyanyi dengan bagus, saranku cuma satu; perbaikilah ngaji kita. Jangan bosen tilawah.” Sebuah kalimat yang nampar aku banget sebagai yang kalau ngaji lebih suka dan pede dalam hati. -_- *cupuw*

Nah, udah. Sebenarnya poin-poinku global banget, yes. Rata-rata tipikal siapa pun akan dimenangkan hatinya dengan sifat-sifat orang di atas. Tapi yang terpenting dalam sebuah pergaulan sih, sebisa mungkin kita menempatkan diri tanpa harus memanipulasi, tipu-tipu, take and give (biar seimbang)atau yang lebih baik take less give more, bukan take more give less. Karena hidup durasinya lebih panjang dari film-film atau novel, kalau suatu hari udah merasa ‘menang’ karena bisa mendapatkan sesuatu tanpa harus melakukan banyak, belum tentu ke sananya jadi akan lebih mudah, kan? ;)
-AF

4 comments:

yenita anggraini said...

Yes pertamax!
Point terakhir nampar banget. Ahahaha...sungkem sama qoriah itu :") dari Anggi, penyanyi kamar mandi.

FHEA said...

(((pertamax)))
Ya Allah, tan... adanya solar...=)))

Anonymous said...

wkwk ikut sungkem bareng tan gi. Dari Siska, penyanyi paduan suara yang diusir kakak kelas. :')

FHEA said...

pecah banget sih tansiiiiis... bhahahhaha